Selasa, 11 Oktober 2011

1 Tawarik 29:1-5


KHOTBAH PEMBEKALAN & UJIAN LPP 
1 TAWARIK 29 : 1 – 5
“ PEMBANGUNAN RUMAH ALLAH ”
by.  Cln. Pdt. Rommel Simamora, S.Th
I.                    PENDAHULUAN
Gereja adalah tubuh Kristus yang menjadi tempat dimana pemberitaan Firman dan layanan sakramen dilakukan. Rumah Allah yang dikatakan dalam teks ini mengarah kepada bahasa ibrani  ”le bayit ” yang dapat diartikan kepada rumah Allahku, sehingga melalui kata ini yang dimaksudkan adalah rumah milik kepunyaan Allah, yang mana rumah Allah ini sebagai tempat yang dikultuskan dan diyakini bahwa Allah berada ditempat kediamanNya. Daud bermaksud untuk mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian Tuhan dan untuk tumpuan kaki Allah, akan tetapi Allah tidak memilih Daud untuk melaksanakan pembangunan bait suci Allah sebab Allah menyadarkannya bahwa dia telah banyak menumpahkan darah (1 Tawarik 28:2-3).
Daud menyerahkan kepada Salomo anaknya rencana untuk meneruskan pembangunan bait suci. Maka Daud memberikan pesan dan penguatan agar Salomo kuat dan teguh, untuk melakukan pekerjaan besar ini, demikian juga untuk tidak takut dan tawar hati, sebab Tuhan Allah menyertai Salomo. Pembangunan rumah Tuhan bertujuan untuk  tempat ibadah bangsa Israel dan sebagai kerinduan dan kecintaan umat Tuhan untuk beribadah kepada Tuhan.  Demikian juga membuat negeri yang dipimpin oleh Daud menjadi termasyur dan kenamaan sebab Allah berdiam ditempat dimana bait suci Allah dibangun.
II.                  KHOTBAH
Bangunan bait  suci di Yerusalem yang dibangun Raja Salomo ini sangatlah luar biasa besar dan luasnya (2 Tawarik 3). Oleh karena itulah beberapa hal yang dapat kita perhatikan dalam teks ini, yaitu:
1.    Pembangunan bait suci bukanlah kediaman manusia tetapi kediaman Tuhan Allah (Ayat.1).
Pemilihan Allah sangatlah tepat bagi Salomo untuk mendirikan bait suci bagi Allah. Pembangunan bait suci Allah ini benar-benar menunjukkan bahwa Allah mau menyatakan kepada Daud bahwa Allah berkenan atas Salomo sebab dia tidak ada menumpahkan darah. Demikian juga Salomo dipakai Allah untuk melanjutkan tugas kepemimpinan dari ayahnya Daud dengan strategi dari kepemimpinan bukan lagi dengan kekuasaan terhadap perang yang memakan korban akan tetapi Tuhan melihat kepemimpinan Salomo adalah seorang pemimpin yang penuh hikmad dan kebijaksanaan. Raja Salomo yang masih mudah dan kurang memiliki pengalaman ini, yang sekalipun muda tetapi Allah memakainya sebab bila Tuhan memakai manusia sebagai alat Tuhan untuk melaksanakan pekerjaan besar ini, maka terlaksana segala sesuatunya, sesuai dengan keinginan Tuhan.
Begitu antusiasnya Daud mendukung pembangunan bait suci sehingga dia memberikan persembahannya untuk pembangunan. Pembangunan yang bertujuan untuk kepemilikan rumah Tuhan ini, sebagai persembahan yang mulia, dan tanda ucapan syukur atas kasih setia dan penyertaan serta berkat dari Tuhan. Pembangunan bait suci Allah ini, bukanlah seperti pembangunan untuk tempat kediaman manusia. Oleh karena itulah beberapa hal yang dapat dilihat dari pembangunan bait suci ini, adalah:
a.             Rencana Allah bagi Salomo untuk mendirikan Rumah Tuhan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Allah benar-benar memakai peran dari umat-Nya untuk menyatakan kehendak-Nya untuk pembangunan rumah Tuhan, sehingga pembangunan rumah Allah tidaklah dilihat atau didasarkan dari kekuatan seseorang untuk melakukannya, tetapi Allah berkenan bagi umat yang ditetapkan-Nya. Sehingga Allah berkenan kepada Salomo bukan kepada Daud.  
b.             Pembangunan bait suci Tuhan yang membutuhkan banyak material dan juga ahli tukang dan perancang bangunan yang profesionanl. Pembangunan bait suci ini memperkirakan banyak dana yang dikeluarkan, bahan bangunan yang dipakaikan banyak berasal dari luar daerah, demikian juga dengan para tukang bangunan dan ahli bangunan memakai tenaga dari luar.
c.               Pembangunan bait suci ini menggambarkan bahwa di Yerusalem nantinya sebagai tempat keagamaan dan pelaksanaan ritus keagamaan yang termasyur, sebab tabut perjanjian Allah ditempatkan disana.
2.      Pembangunan membutuhkan kemampuan dalam membangun dan juga dana  atau materi yang dipergunakan. (ay.2-4).
Pembangunan bait suci ini terlaksana dengan baik bila keinginan dan kemampuan yang dimiliki dapat dipersembahkan. Daud sebagai seorang pemimpin bukan hanya dengan perkataan tetapi dalam tindakan atau kesertaannya dinyatakannya. Hal inilah mendorong bangsa-bangsa dibawah naungannya memberikan persembahan untuk pembangunan bait suci. Daud mengumpulkan berbagai-bagai banyak dan jenisnya bahan bangunan untuk dipersembahkan dalam bait suci Allah. Sumbangan yang dipersembahkan adalah sesuatu yang berharga dan memiliki nilai-nilai khusus dan yang terbaik.
Kecintaan terhadap rumah Allah dinyatakan oleh Daud, dengan memberikan yag terbaik dari yang dimilikinya. Daud menyadari bahwa seluruh hidupnya berawal dari Allah yang memelihara, menguatkan dan menolong dia hingga mampu melakukan kehendak Tuhan dengan memimpin bangsa Israel. Hal inilah mendorong Daud untuk kecintaan terhadap bait suci. Sehingga kecintaan terhadap bait suci Allah inilah membangun Daud untuk bersyukur atas penyertaan Tuhan dalam hidupnya.  
3.      Persembahan untuk pembangunan bait suci Allah.
Bagaimanakah kita dapat melihat betapa luar biasanya pemberian sumbangan untuk bait suci Allah  yang berawal dari sesuatu yang berharga, yang dimiliki untuk disumbangkan demi terwujudnya dan kerinduan akan rumah Tuhan. Sehingga bagaimanakah umat Tuhan saat sekarang ini, sudah sejauhmanakah memberikan hati dan pemikiran serta sumbangannya untuk rumah Tuhan? Demikian juga bagaimanakah peran dari para pelayan yang melayani di rumah Tuhan memberikan hati, pemikiran dan juga sumbangan yang disampaikan untuk melaksanakan atau menyukseskan pembangunan rumah Tuhan?
Sejauh pelayanan yang telah diikuti, hal yang berharga sekali dirasakan adalah kesertaan dalam membangun bait suci Allah. Oleh karena itu, tidaklah semua kesempatan, atau kepada seseorang yang dipakainya untuk dipercayakan membangun bait suci Allah. Peran dari para pelayan atau pendeta untuk pembangunan bait suci atau gereja saat sekarang ini sangatlah diperlukan, sebagaimana dalam pembangunan yang diharapkan adalah pembangunan yang benar-benar terjun untuk memberikan sumbangan yang didasarkan dengan kerelaan serta membangun kepercayaan dan motivasi jemaat untuk memberikan sumbangannya. Sumbangan yang didasarkan atas kerelaan dan benar-benar sebagai tanda syukur atas pemberian Allah kepada jemaat. 
III.                APLIKASI DAN SASARAN YANG DIKEMBANGKAN
Pembangunan gereja saat sekarang ini dan untuk kedepannya adalah pembangunan yang dapat dilihat dengan strategis pembangunan yang lebih mantap dan jemaat benar-benar mendukung. Banyak hal strategi yang dapat dibangun untuk menyukseskan pembangunan gereja. Mungkin sekali sering gereja mengadakan pengumpulan dana untuk pembangunan gereja dengan membuat kegiatan seperti marlelang, menjalankan proposal, dsb. Sebagaimana dapat dilakukan dengan mengadakan pengumpulan dana berupa janji iman jemaat, hal ini menjadi jemaat memberikan sesuai dengan kerelaan hatinya dan bahkan kesempatan jemaat untuk memberikan sumbangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar