Selasa, 11 Oktober 2011

Imamat 23:39-44


Khotbah Kebaktian Pagi
Selasa, 4 Oktober 2011
Oleh: Cln. Pdt. Marangkup Huasoit, STh


Bapak/Ibu, Saudara/I yang terkasih dalam nama Tuhan Kita Yesus Kristus!
      Suatu suka cita besar bagi kita jika Tuhan menghendaki kita untuk terus hidup dalam kehendakNya. Hidup dalam kehendak Tuhan akan membuat kita semakin bahagia, penuh dengan damai dan terus bersyukur dalam Dia. Mungkin sekilas kita melihat, seolah-olah Tuhan hanya menuntut kita, dengan memberikan aturan-aturan supaya kita melakukan apa yang Dia kehendaki. Tetapi ingatlah, Tuhan tidak hanya menghendaki kita untuk turut kehendakNya tanpa memampukan kita untuk melakukanNya. The will of God will never lead you where the grace of God cannot keep you: kehendak Allah tidak pernah menuntunmu dimana anugerahNya tidak dapat memeliharamu. Tuhan menghendaki kita supaya hidup sebagai orang yang telah diselamatkan, Dia menginginkan supaya kita memancarkan buah-buah keselamatan itu, tetapi Dia juga memberikan kekuatan kepada kita untuk berjuang terus hidup dalam keselamatan itu sampai kepada hidup yang disempurnakan.

Bapak/Ibu, Saudara/I yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus.!
Allah telah melakukan banyak perkara-perkara dalam hidup ciptaan-Nya. Jika kita melihat bagaimana Allah bertindak dalam hidup umatNya, bahwa Dia tidak hanya mampu untuk menciptakan  tetapi sekaligus memelihara, membimbing dan menghantarkan setiap umatNya ke pada tujuan yang lebih indah. Nats ini adalah salah satu bukti bahwa Allah memelihara kehidupan umatNya. Dia tidak hanya memanggil bangsa Israel dari tanah Mesir tetapi sekaligus menghatarkan bangsa itu sampai ke tanah Kanaan untuk menikmati berkat-berkat Tuhan. Akan tetapi, selama kita percaya bahwa Tuhan memelihara hidup kita, jangan pernah lupa bahwa Tuhan akan memberi petunjuk, aturan dan nasehat lewat FirmanNya. Semuanya itu bukanlah untuk menjajah kita untuk bertingkah dalam hidup ini, melainkan supaya hidup kita teratur, tertib dan hidup dalam kebebasan yang Tuhan berikan bagi kita. Hidup yang dipimpin oleh Tuhan akan berakhir dalam damai sejahtera dan penuh kasih. Namun hidup yang melawan, lari dari kehendak Tuhan akan berakhir pada kehancuran dan kebinasaan.
     
Bapak/Ibu, Saudara/I yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus.!
Nats ini adalah salah satu bukti bahwa Allah terus memelihara, mendampingi, mengingatkan umatNya melalui aturan dan pesan-pesan yang harus dilakukan. Nats ini adalah pesan Allah kepada bangsa Israel ketika mereka dalam perjalanan menuju tanah Kanaan. Memang sebelum nats ini, Allah telah mengingatkan mereka melalui Musa untuk melakukan perayaan yang Allah sendiri yang menentukan hari dan cara pelaksanaanNya (bnd. Pasal 23). Dan nats ini adalah peringatan “hari raya pondok daun”. Mungkin kita bertanya, untuk apa Allah menghendaki bangsa itu melakukan hari raya pondok daun yang harus dilakukan setiap tahunnya. Hari raya pondok daun yang biasanya disebut “sukkot” yang artinya waktu sukacita. Perayaan ini adalah sebagai peringatan/tanda bagi bangsa Israel bahwa mereka harus terus bersukacita bagaimanapun susahnya perjuangan di padang gurun.  Mereka harus mendirikan rumah-rumah kecil yang dibangun dari pelepah-pelepah dan daun-daunan. Selama dalam hari perayaan ini mereka harus tinggal dalam pondok-pondok tersebut. Dan satu hal yang unik dari pondok itu adalah bahwa pada siang hari mereka harus melihat dan merasakan sinar matahari, dan pada malam hari dapat  melihat sinar bintang. Itu mengingatkan dan menyadarkan mereka bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber kehidupan mereka, Dialah sinar yang memberi hidup yang lebih baik. Hari raya pondok daun hendak mengingatkan mereka akan bahwa Tuhanlah yang mencukupkan mereka. Oleh sebab itu, ketika mereka memetik hasil dari ladang mereka maka mereka harus mempersembahkan kepada Tuhan. Buah-buah yang baik dan berkualitas. Itulah suka cita mereka bahwa Tuhanlah yang mencukupkan dan menyediakan segala kebutuhan mereka sekalipun dalam padang gurun.

      Bapak/Ibu, saudara/I yang terkasih dalam nama Tuhan!
      Melalui nats ini ada beberapa hal yang kita lihat yang menjadi makna hari raya pondok daun:
·                Allah yang Maha Kudus menuntut kekudusan umat-Nya. Allah membebaskan dari perbudakan untuk masuk ke tujuan kemerdekaan dalam kekudusan.
·                Upacara ibadah maupun kurban dilakukan dengan cara yang telah ditentukan Allah. Apa yang dikerjakan dalam ibadah harus dari motivasi hati yang sunguh taat. Inti ibadah adalah ketaatan kepada Tuhan.
·                Hukum dan peraturan Imamat bukannya tidak berlaku di zaman Perjanjian Baru, melainkan kurban-kurban simbolis memang tidak diperlukan lagi, karena Kristus telah menggenapinya. 

Bapak/Ibu, Saudara/I yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus.!
Makna di atas itu jugalah yang menjadi perenungan bagi kita. Bahwa Tuhanlah yang menyediakan segala kebutuhan kita. Dia akan terus campur tangan mendatangkan suka cita dan damai sejahtera bagi kita. Oleh sebab itu, jangan pernah meninggalkan Tuhan, berharap dan teruslah berserah kepada Dia, bersyukur atas berkat-berkatNya serta hidup dalam kehendakNya. Kita memikirkan hidup kita ini, kita mencukupi kebutuhan kita dengan bekerja keras, tapi ingatlah bahwa Tuhan sudah lebih dulu memikirkan dan menyediakan apa yang kita butuhkan. Dialah Allah yangterus memancarkan sinar ilahi lewat-lewat berkat-berkatNya yang, melimpah dalam hidup kita.oleh sebab itu teruslah berharap akan Tuhan, jangan takut akan hidup ini. Sebab Tuhanlah yang membuat hidup kita jauh lebih berarti dan bermakna (bnd. Roma 8:28). Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar