Bahan Khotbah untuk Pembekalan dan Ujian Calon Pendeta
Pada Ibadah Kebaktian Pagi, 06 Oktober 2011
by. Cln. Pdt. Ramayanti Simorangkir, S.Th
Iman Dan Perbuatan Baik
I. Nats Lukas 5: 17-19
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.
Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.
Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.
II. Uraian Nats
Bila kita memperhatikan nats ini, di sini dijelaskan bahwa Yesus sedang mengajar orang banyak, dan pada sat itu juga terdapat ahli Taurat dan orang Farisi, juga hadir masyarakat awam yaitu mereka yang datang dari Galilea, Yudea dan dari Yerusalem, semua yang hadir di sini berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Pada saat Yesus sedang mengajar, tiba-tiba datang beberapa orang mengusung seorang yang lumpuh di atas tempat tidur dan mereka berusaha meletakkannya di hadapan Yesus. Usaha yang dilakukan adalah mereka naik ke atap rumah, lalu membongkar atap itu dan menurunkan orang tersebut dengan tempat tidurnya, ada beberapa pesan teologis yang hendak disampaikan yakni:
1. Orang lumpuh tersebut tidak memiliki kekuatan untuk datang kepada Yesus, karena dia lumpuh. dengan usahanya sendiri dia tidak akan sanggup sampai di hadapanNya. Dia membutuhkan orang-orang yang bersedia menolongnya. Jika kita kaitkan pada kehidupan kita, Siapakah orang lumpuh itu? Bisa jadi itu adalah orang-orang disekitar kita, yang membutuhkan pertolongan, uluran tangan, motivasi untuk datang kepada Yesus. Bisa jadi juga orang lumpuh itu ternyata adalah kita sendiri yang mmbutuhkan pertolongan dan motivasi dari orang lain. Buka matamu, jangan-jangan ada orang lumpuh disekeliling kita yang membutuhkan uluran tangan, mari bawa dia datang pada Yesus, karna hanya dalam Yesus ada kesembuhan, yang lumpuh bisa berjalan.
2. Dalam nats ini juga kita melihat ada beberapa orang yang mengusung orang lumpuh tersebut dan ada usaha serta kerja keras yang dilakukan. Dan menarik di ayat 20 dengan tegas dikatakan “ketika Yesus melihat iman mereka” Yesus melihat iman mereka, iman dari orang yang mengusung orang lumpuh tadi. Ternyata orang yang mengusung orang lumpuh tersebut, adalah orang yang beriman, yang percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan orang lumpuh yang mereka bawa. Orang yang beriman pasti memiliki hati untuk mau menolong orang lain, orang yang beriman akan tergerak hatinya untuk membawa orang yang dalam pergumulan, bahkan dalam kelumpuhannya, mereka yang tidak sanggup berjalan untuk berjumpa dengan Yesus, dan dalam perjumpaan tersebut segala penghambat, baik itu berupa atap atau hal-hal lain yang menghalangi akan dibongkar dengan sendirinya. Sekalipun ada kendala tetap ada upaya yakni mengusung, menurunkan dari atap sekalipun beserta dengan tempat tidurnya untuk berjumpa dengan Yesus. Tantangan yang ada tidak menghalangi orang yang beriman untuk menolong sesamanya.
3. Iman yang seperti ini ternyata lahir dari pendengaran, mendengar berita bahwa Yesus sanggup menyembuhkan. Mendengar dan percaya, imannya digerakkan oleh Roh Kudus walaupun itu hanya mendengar saja pemberitaan tentang Yesus dari orang lain.
4. Jika kita baca ayat 20, setelah Yesus melihat iman mereka. Disini Yesus bukan melihat penderitaan, bukan melihat tangisan tetapi melihat iman. ternyata percuma anda menangis karena beratnya pergumulan, jika anda tidak memiliki iman. percuma ternyata segala penderitaan yang kita hadapi jikalau pada akhirnya kita tidak memiliki iman. jika memiliki iman yang datang dari Tuhan maka apapun yang kita hadapi akan mendapat perhatian Yesus, akan mendapat kesembuhan. Imanmu menyelamatkan engkau
5. Ternyata disini juga hadir para Farisi dan Ahli taurat, yakni para cendikiawan dan rohaniawan tapi ternyata tidak berbuat apa-apa. Seorang yang pintar, yang memiliki kemampuan secara akademis tapi karena tidak memiliki iman maka tidak akan dapat melihat karya Allah, tidak memperoleh penyembuhan, tidak aka nada pertobatan sebab pertobatan itu lahir dari iman dan perbuatan baik itu adalah buah dari iman.
Refleksi:
1. Kita sebagai gembala yang sudah diberi charisma dan dianugrahkan keselamatan dan iman dapat menjadi berkat bagi orang lain, sehingga mereka yang hidup dalam pergumulan, dalam kelumpuhan akan bertemu dengan Yesus dan memperoleh hidup yang baru
2. Sebagai gembala kita harus membawa jemaat untuk bertemu dengan Yesus
3. Segala sesuatu yang menjadi tantangan, hambatan, kelemahan akan mampu disingkirkan dengan sendirinya. Kita hadapi dan kita bongkar untuk dapat bertemu dengan Yesus di dalam pelayanan sebab kita telah dianugrahi iman. iman itu menghasilkan perbuatan baik.
Apa jadinya aku tanpa Tuhan?
Tanpa Tuhan aku hanya melihat tembok, namun bersama Tuhan aku melihat fajar baru..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar